1 "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:16) 2. Ketika umat-umat Tuhan tidak setia kepadanya, maka akan berakibatkan hal yang baruk terjadi.
PeraturanTentang Kesetaraan Gender. Peraturan menteri dalam negeri nomor 67 tahun 2011 tentang perubahan atas peraturan menteri dalam negeri nomor 15 tahun 2008 tentang pedoman umum pelaksanaan pengarusutamaan gender di daerah Berikan pilihan untuk karyawan wanitaKementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak from www.kemenpppa.go.idPeraturan menteri dalam negeri nomor 67 tahun 2011
5Kesenjangan-kesenjangan yang menjadi problematika dalam memahami Alkitab merupakan aspek-aspek yang harus dipelajari. Tujuannya agar makna sesungguhnya dari Alkitab bisa diambil. Dalam Alkitab memang terdapat pesan-pesan yang mudah difahami, tetapi tidak sedikit yang sejatinya sulit untuk difahami. Tetapi bukan berarti Alkitab hanya untuk orang tertentu saja.
Persamaandalam relasi suami isteri merupakan ajaran tentang kesetaraan gender yang kurang tersosialisasikan. Statemen terkait relasi suami isteri yang seharusnya saling melengkapi, saling mengasihi saling berbagi dan saling menutupi kekurangan masing-masing dapat dilihat dalam Surat St Paul's kepada orang-orang Korintian.
a Perjanjian Lama adalah Bagian dari Rencana Allah. Cara Allah menyatakan Diri-Nya kepada manusia adalah dengan memberikan Penyataan Umum dan Penyataan Khusus, yaitu melalui alam, sejarah, hati nurani manusia dan juga melalui Firman dan Anak-Nya, Yesus Kristus. Di dalam Penyataan-penyataan inilah Allah menyatakan Diri-Nya dan rencana-Nya
Dukunganuntuk pekerjaan kami dapat dilakukan melalui Multimedia : BCA 604 126 3129 a/n S**** B***** M***** Channel RohaniKRISTENBCA 604 220 7108 a/n S
X47ga. يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui lagi Mahamengenal.” Disebutkan dalam ayat ini, penciptaan manusia berasal dari seorang laki-laki dan perempuan. Zamakhshari, Razi dan Baydhawi, sebagaimana diungkapkan Muhammad Asad dalam The Message of the Quran, menjelaskan manusia diciptakan Allah dari seorang ayah dan ibu. Artinya, kesamaan asal mula biologis ini mengindikasikan adanya persamaan antara sesama manusia, laki-laki maupun perempuan. Refleksi lain ayat di atas ialah manusia secara keseluruhan membentuk sebuah keluarga global. Sehingga, sebetulnya tidak perlu ada semacam superioritas satu golongan atau bangsa terhadap yang lainnya. Di sini, semangat moral ayat di atas menegaskan tidak adanya superioritas yang satu dengan yang lainnya. Keduanya makhluk Allah yang saling dimuliakan Pencipta-Nya. Untuk itu Tuhan menyatakan keturunan Adam itu telah dimuliakan QS al-isra 70 dengan tingkat intelektualitas juga kecakapan memilih QS Al-Baqarah 31-35. Dari penjelasan di atas kita bisa simpulkan bahwa Alquran menawarkan equalitas laki-laki dan perempuan. Sayangnya, ayat-ayat itu pamornya terkalahkan beberapa ayat Alquran yang juga sering diartikan sebagai landasan inferioritas perempuan. Salah satu ayat yang sering jadi rujukan adalah ayat ke-34 surat an-Nisa الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka laki-laki atas sebahagian yang lain wanita, dan karena mereka laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” Perkataan qowwamun sering diartikan sebagai pemimpin. Konsekuensinya ayat ini memposisikan yang memimpin dengan yang dipimpin. Penafsiran ini tidak salah. Tapi masalahnya, kalau ekspresi itu dijadikan landasan ketidaksejajaran laki-laki dengan perempuan, sudah tentu merupakan sebuah upaya untuk menggeneralisasi misi Alquran. Dan yang disayangkan, penafsiran itu kemudian diwariskan dari generasi ke generasi dengan formula bahwa laki-laki lebih superior dari perempuan. Padahal perkataan qawwam, sebagaimana dijelaskan penafsir kontemporer Asad, berarti seseorang yang bertanggung jawab untuk memelihara barang maupun orang. Kalimat ''qama 'ala mar'ihi'' bermakna ''dia bertanggung jawab mengayomi seorang perempuan.'' Jadi, laki-laki bertanggung jawab mengayomi perempuan yang menjadi bagian dari tanggung jawabnya dan tidak ada hubungannya dengan satu pihak lebih superior dari pihak lainnya. Ayat yang juga rujukan bagi superioritas laki-laki adalah surat Ali Imran ayat 36. فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَىٰ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَىٰ ۖ وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “Maka tatkala istri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada pemeliharaan Engkau daripada syaitan yang terkutuk". Di situ dikisahkan ketika istri Imran hamil dia berniat menadharkan anaknya untuk mengabdikan diri pada Allah. Ternyata anak yang lahir perempuan, bukan laki-laki seperti yang diharapkan. Namun yang terpenting dari ayat ini adalah ungkapan ''tiadalah laki-laki sama dengan perempuan.'' Kata-kata terakhir ini telah menjadi mitos tersendiri di kalangan umat Islam bahwa kedudukan laki-laki dan perempuan tidaklah sama. Padahal kalau dicermati lebih dalam makna penggalan ayat itu memiliki semangat moral yang lebih berarti dari sekadar kata-kata yang termaktub di situ. Muhammad Asad cf. 25 misalnya menjelaskan implikasi tersebut bahwa Maryam, meski perempuan, memiliki keutamaan jauh lebih besar dibanding kelahiran laki-laki yang pernah diimpikan sang ibu. Dari interpretasi ayat itu, tak sedikit pun menyinggung bahwa kedudukan perempuan lebih rendah atau lebih tinggi. sumber Harian Republika
Wanita di dalam Firman TuhanKedudukan Wanita dan Perempuan dalam Alkitab1. Sebagai Penopang Pasangan2. Sebagai Penolong Pasangan3. Sebagai Pelengkap Pasangan4. Sebagai Pendukung PasanganWanita di dalam Firman – Kedudukan perempuan dalam Alkitab. Pada kesempatan yang lalu kami sudah membahas mengenai tanggung jawab suami terhadap istri dalam Kristen. Lalu di kesempatan ini kami ingin membahas dari sisi menerima hak dari suami, tentu saja seorang istri harus melakukan kewajibannya sesuai kedudukan dalam keluarga yang dikatakan Alkitab. Karena di masa sekarang wanita Kristen memiliki banyak peran dalam itu menjadi istri, orangtua, pelajar, atau profesi apa saja. Tertera jelas bahwa wanita bijak dalam Kristen adalah mereka yang taat kepada Allah dan harus memahami posisi serta dari itu pada kesempatan ini kami ingin membagikan beberapa ayat Alkitab atau firman Tuhan mengenai kedudukan perempuan. Anda bisa menyimak selengkapnya pada ulasan di bawah berikut Wanita dan Perempuan dalam AlkitabTanpa banyak basa basi kembali, langsung saja silahkan simak pembahasan mengenai kedudukan wanita dan perempuan dalam Alkitab. Simak pada ulasan di bawah Sebagai Penopang PasanganDan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia 222Dijelaskan dalam Perjanjian Lama bagaimana sebenarnya asal-usul wanita menurut Allah. Wanita adalah tulang rusuk pria yang berarti kedudukannya sebagai penopang pasangannya. Bukan di atas atau di bawah, melainkan di sampingnya sehingga itulah sebabnya seorang wanita Kristen berhak untuk dihargai dan diperlakukan Sebagai Penolong PasanganDan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena Korintus 119Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa perempuan diciptakan karena laki-laki. Sebab, laki-laki membutuhkan penolong dengan menjadikannya sebagai pasangan. Oleh karena itu peranan wanita Kristen tidak lain adalah sebagai penolong bagi Sebagai Pelengkap PasanganKarena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Timotius 213Firman Tuhan ini juga menjelaskan bahwa awalnya Allah menciptakan laki-laki terlebih dahulu baru kemudian perempuan. Di sini semakin jelas bahwa kedudukan wanita Kristen ada sebagai pelengkap laki-laki. Karena itu, wanita yang tidak tunduk pada suami atau pasangannya berarti telah melakukan dosa yang tidak sesuai dengan ketetapan Sebagai Pendukung PasanganKarena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala 524Pada ayat di atas juga dijelaskan bahwa kedudukan perempuan dalam Alkitab dijelaskan bahwa ia harus tunduk pada suami. Tentu kembali pada bahwa wanita sebagai penolong, bukan berarti jika suami mengalami kesalahan tidak dibenarkan. Namun tunduk dalam hal ini lebih kepada bisa menghormati dan menghargai keputusan suami dan kemudian mendukung segala yang baik yang dikerjakan oleh suaminya. Karena itu sebaiknya wanita perlu hikmat dan kebijaksanaan dalam KataMungkin cukup sekian pembahasan mengenai kedudukan perempuan dalam Alkitab. Semoga dengan ini kita bisa menjadi seorang istri yang lebih baik di mata suami dan yang Masuk ke dalam KristenTujuan Saksi Yehuwa dalam KristenTeks MC Resepsi Pernikahan Kristen
Keywords Yesus, Alkkitab, Kesetaraan Gender, Agama Kristen, Diskriminasi Abstract Tujuan dari penelitian ini adalah pemahaman kesetaraan gender dalam agama tentang kesetaraan gender, rasanya tidak tepat kalau tanpa menyinggung tentanglaki-laki, hal ini dikarenakan perempuanlah yang sering menjadi korban atau mengalamikekerasan baik dalam rumah tangga, lingkungan budaya maupun dalam lingkungan organisasidan masyarakat. Diakui bahwa paham budaya terkadang berdampak terhadap perempuandalam agama Kristen. Sikap Yesus terhadap perempuan menjadi suatu kekuatan untukmerombak diskriminasi terhadap perempuan yang terjadi akibat kesalahan dalam menafsirteks-teks Alkitab
ayat alkitab tentang kesetaraan gender