Pantunadalah salah satu bentuk puisi lama yang terdiri dari 4 baris. Baris pertama dan kedua berupa sampiran sedangkan barisan ketiga dan keempat adalah isi. Bunyi huruf terakhir dari kata terakhir yang terdapat dalam kalimat pertama sama bunyinya dengan huruf terakhir pada kata terakhir dalam kalimat ketiga. 8 Pengertian Pantun Pantun adalah puisi melayu asli yang sudah mengakar lama di budaya masyarakat. Pantun salah satu jenis karya sastra yang lama. Lazimnya puisi hanya terdiri atas 4 lari (baris) bersajak ab-ab atau aa-aa. Pada awal mulanya pantun merupakan sastra lisan, tapi kini pantun juga ada dalam bentuk tulisan. Contohpantun bersajak ab ab. buat bumbu, tidaklah enak dimakan mentah. Source: workidbelajar.blogspot.com. Contoh pantun kesehatan bersajak aaaa. Satu Baris Terdiri Dari 8 Sampai 12 Suku Kata. Lucu, teka teki, agama, nasehat, jenaka dan maknanya, pendidikan, cinta, anak muda, remaja: 33+ contoh pantun pendidikan dan sekolah Pantundikenal di berbagai daerah, namun. Terdiri dari 4 baris, baris satu dan dua disebut sampiran, baris tiga dan empat disebut isi. 60+ Contoh Pantun Nasehat Belajar Anak Sekolah / Orang Tua Pantun merupakan salah satu bagian kesusastraan yang wajib dipelajari di sekolah, mulai dari tingkat sd, smp, sma, hingga di perguruan tinggi. Pantun anak PengertianPantun. Pantun adalah puisi melayu asli yang sudah mengakar lama di budaya masyarakat. Pantun salah satu jenis karya sastra yang lama. Lazimnya puisi hanya terdiri atas 4 lari (baris) bersajak ab-ab atau aa-aa. Pada awal mulanya pantun merupakan sastra lisan, tapi kini pantun juga ada dalam bentuk tulisan. Dimanabaris 1 dan 2 adalah sampiran, sedangkan baris 3 dan 4 adalah isi yang hendak disampaikan oleh pembuat pantun.. Pantun agama adalah pantun yang isinya berupa nasihat atau pesan yang berisikan nilai-nilai islami.. Baca Juga: 7 Pantun Bulan Februari Romantis, Penuh Cinta, Lucu dan Kocak, Cocok untuk Caption Instagram Sehingga pantun agama juga bisa berupa pantun tentang puasa, sholat NsVNd. Pantun adalah karya sastra lama yang terikat dengan rima bunyi akhir. Secara umum, rima yang menjadi ciri khas pantun adalah bersajak ab-ab. Ini artinya, bunyi akhir di baris pertama harus sama dengan bunyi akhir di baris ke tiga. Kemudian bunyi akhir di baris ke dua harus sama dengan bunyi akhir di baris ke penerapannya, sering kali kita juga menemukan bait pantun yang keempat barisnya memiliki rima yang sama. Dan ini tentunya mirip dengan Syair, yaitu bersajak aa-aa. Nah, jika Anda sedang mencari inspirasi untuk membuat pantun dengan rima sajak berpola aa-aa, maka kumpulan pantun berikut ini bisa menjadi Bersajak AAAA Penuh Nasihat BijakDi bawah ini kami sajikan contoh-contoh pantun bersajak aa-aa yang mangandung nasihat bijak buat para pelajar untuk belajar lebih giat, menghormati guru, menyayangi orang tua, dan menghargai Habis berlari terasa payah Ada kolam di kota Mekah Terima kasih kepada ayah Siang malam mencari Petik jambu memakai galah Jambu dibawa ke kota Mekkah Hormatilah guru di sekolah Karena akan membawa Nenek menggendong sebakul jamu Jamu madu dipesan satu Janganlah sombong jika berilmu Karena itu insan tak Jalan-jalan ke Manokwari Baju robek terkena duri Jangan suka menyimpan iri Hidup tak tenang, tiada Sore hari berhembus topan Pohon tumbang menjadi delapan Anak baik, anak yang sopan Kelak bahagia di masa Malam minggu duduk merenung Mata memandang sejauh ujung Walau ilmu setinggi gunung Sopan santun harus Makan malam, masaknya kalkun Kalkun ditangkap di tengah gurun Hendaklah kamu belajar tekun Agar nilai tak jadi Tanah sawah harus diolah Padi berbuah dipanen Jamilah Ikut nasihat guru di sekolah Jangan malas dan suka Air tajin dimakan kenari Burung elang terbang kemari Belajar yang rajin setiap hari Kelak hidupnya Orang berlari badannya kekar Jatuh tersangkut sebatang akar Mari peduli orang sekitar Jangan selalu suka Siapa suruh membeli sangkar Sangkar burung anyaman tikar Siapa selalu suka bertengkar Dekat dia dengan yang Biji kuaci dicampur delima Rasanya enak, sungguh dahsyat Ilmu dicari tiada percuma Buat bekalan sepanjang Buah nanas di atas bangku Buah duku dibuat jamu Jangan malas membaca buku Karena buku sumber Awan putih tampak mengambang Pantai surut tersisa garam Banyak ombak dan gelombang Jangan sampai perahumu Kota Bandung kota kembang Sungguh jauh dari Papua Ayo menabung kita ke bank Sebagai bekal di usia Tiap malam tertidur pulas Meski tidak memakai alas Jika ingin jadi bintang kelas Belajar keras, janganlah Pergi ke pasar bersama bunda Di pasar bertemu sama si Aba Wahai kalian para pemuda Jangan pernah coba Gubuk jati bertembok bata Bata kuat warnanya merah Teguhkan hati menggapai cita Kepada Tuhan kita Pakai peci warnanya biru Peci dibeli di Kualanamu Jadi murid hormatilah guru Karena guru pembekal Ada kelelawar di atas bukit Ular panjang sedang membelit Jika belajarnya sedikit-sedikit Saat dewasa hidupnya Cuaca dingin mencari kutu Dapat sepuluh bakar di tungku Kalau ingin juara satu Rajinlah selalu membaca Papan kotak dijadikan peti Peti diukur memakai lidi Jadilah anak yang baik hati Harus tahu membalas Baju dicuci harus dibilas Saat dijemur, diinjak unggas Jadi murid tak boleh malas Harus kerjakan semua Ubi tape enak rasanya Banyak dijual dekat bandara Murid pandai banyak ilmunya Kelak berguna buat Lampu taman redup berpijar Kain biru sedang berkibar Aku sekolah untuk belajar Dibimbing guru yang sangat Ayah mencangkul dengan giat Tanam jagung memakai tongkat Menuntut ilmu sepanjang hayat Dengan ilmu peroleh Bunga melati sedang merekah Banyak dipakai orang menikah Sedari kecil gemar sedekah Kelak besar hidupnya Paku lepas harus dipalu Sudah rusak ganti yang baru Bila belajar tekunlah selalu Jangan ingkar nasihat Pandang rembulan tiada jemu Sinarnya terpantul di air sumur Jika punya banyak ilmu Hidup makmur sepanjang Ada kereta sebelas gerbong Kereta pergi ke tengah kolong Jadi anak janganlah sombong Rendahlah hati dan suka Pergi ke Sawah membawa peti Peti berisi setangkai padi Jadilah anak yang rendah hati Pasti mengerti balas Manusia purba suka berburu Makan daun sebagai jamu Anak mulia hormati guru Itulah tanda dia Jalan-jalan ke Uluwatu Lihat kera bawa sepatu Sesama teman saling membantu Itulah tanda anak Kue lapis enak dimakan Baru dibeli di kota Banjar Masa kecil jangan disia-siakan Pergunakanlah untuk Ke rawa lebat menangkap ikan Ikan disambar burung pelikan Negara hebat karena pendidikan Maka pemerintah harus Ada tumbuhan seperti hewan Hewan langka jangan ditawan Jika kamu insan dermawan Banyak teman sedikit Buah merah dari Papua Paling enak si buah semangka Patuhilah nasihat orang tua Jika tak ingin jadi Kakak di taman bawa bendera Sedang duduk hatinya terluka Banyak teman banyak saudara Banyak musuh banyak Ada awan tutupi fajar Bulan bintang terletak sejajar Ayo kawan kita belajar Agar cita-cita mudah Nama orang susah diingat Mungkin perlu sebutir obat Pergi sekolah harus semangat Agar jadi orang yang Gajah ngamuk berbuat ulah Masuk selokan badannya basah Jika tidak masuk sekolah Ayah bunda pastilah Papan kayu buat selancar Main ke laut sebelum fajar Jangan dulu mikirin pacar Lebih baik fokus Bila bicara jangan ngelantur Apalagi saat bermain catur Jangan lelah belajar teratur Siapa tahu esok jadi Jalan-jalan ke Manokwari Baju robek terkena duri Jangan suka menyimpan iri Hidup tak tenang, tiada Kereta bergerak kecepatan maksimum Pergi ke kota bawa mentimun Kalau ada ulangan umum Rajin belajar, jangan Ada bocil mencari ayah Pergi ke pasar bajunya basah Sejak kecil malas dan payah Nanti besar hidupnya Air jamu di dalam cangkir Buat bapak yang sedang mengukir Jika kamu bersikap kikir Orang-orang akan Rusa liar badannya kurus Dikejar macan jalannya lurus Jika belajar tak pernah serius Masa depan takkan Gersang nian bukit cadas Tempat habitat para unggas Jadilah murid yang cerdas Selalu kerjakan setiap Rumah gubuk beratap lontar Naik kuda susah terkejar Dari mana datangnya pintar Dari ketekunan dalam bersajak AAAA tentang Cinta yang RomantisBerikut ini kami juga sajikan kumpulan pantun rayuan romantis berima aa-aa yang asyik dan Patah dahan kita sambungkan Patah akar harus disatukan Kepada Tuhan aku mohonkan Agar cepat kita Coba hitung bila selisih Jika salah, mari berlatih Siramilah aku dengan kasih Agar jiwa tak lagi Sungguh bahaya ular berbisa Jika tergigit membuat koma Sungguh bahagia aku rasa Saat kita selalu Pergi ke Bali kapan-kapan Karena harus menonton wayang Cinta ini selalu kusimpan Hanya untukmu duhai Pohon porang tinggi sebahu Daunnya layu terkena paku Semua orang pastilah tahu Kamu itu semangat Sebatang kayu ditutup benalu Benalu merah dari kota Bengkulu Jika patah hatimu telah berlalu Ku kan ajak engkau ke Burung perkutut tersambar petir Kayu jati untuk diukir Jangan takut jangan khawatir Hatiku setia sampai Jembatan jauh kaki meniti Hingga tiba di pohon jati Cintaku ini cinta sejati Rindu mekar tak Kelap kelip bintang menari Indah warnanya di langit Itali Jagalah hati jagalah diri Untuk diriku sampai ku Dua kaki dipegang tangan Melihat bintang sungguh menawan Walau asmara banyak rintangan Ku rawat cinta dengan Ada gula ada semut Jantung kaku tiada berdenyut Hatimu lembut, senyummu imut Buat diriku jatuh Pak Haji membeli serban Serban dibeli dekat pelabuhan Demi dirimu aku berkorban Apa yang terjadi aku Kaki kiri terkena paku Tangan kanan memegang jamu Tiada lain di dalam hatiku Yang bisa menggantikan Interviu memakai lipstik Jangan lupa pakai batik I love you cantik… Cintaku cinta yang Tujuh tentara bawa senjata Senjata hebat membuat bangga Kamu suka, aku pun cinta Mari membangun rumah Hujan turun langit kelabu Dingin malam meminum jamu Biar batu menjadi debu Aku tetap sayang Jalan-jalan ke negara Kenya Jalannya sama Tuan dan Nyonya Jadikanlah aku pacarmu satu-satunya Bukan jadi salah Pergi ke pasar menaiki onta Jangan lupa membeli permata Tak peduli meskipun tua Yang penting kita saling Bunga kamboja dibungkus tali Bunga dibeli di pasar jati Cinta ini bukanlah cinta terbeli Karena muncul di dasar Mata pisau terlihat tajam Kakek menunggu ingin meminjam Mengapa mataku sulit terpejam Mungkin asmaramu yang menghujam. Pantun adalah puisi lama yang populer di Indonesia. Ciri-ciri pantun yaitu terdiri dari 2 baris dan 4 baris. Bagian baris pertama merupakan sampiran sementara baris ketiga dan keempat adalah isi. Pantun berbeda dengan puisi karena satu baris umumnya terdiri dari 4 sampai 6 kata. Puisi lama ini terdiri dari 8-12 suku kata dan bersajak abab. Pada dasarnya, pantun mempunyai pesan seperti memberi nasihat atau himbauan. Penyampaian pantun ini bisa berhubungan dengan percakapan sehari-hari. Pantun bisanya ditampilkan dalam acara hiburan, komedi, dan acara budaya. Salah satu jenis pantun yaitu pantun jenaka. Pantun jenaka adalah jenis pantun yang mengandung arti lucu untuk hiburan. Selain hiburan, biasanya pantun jenaka dipakai untuk menyampaikan sindiran pada masyarakat. Pesan dari pantun jenaka ini untuk mengundang gelak tawa penonton dan pembaca. Berikut contoh pantun jenaka 4 baris yang lucu dan menghibur, mengutip dari beberapa sumber. Contoh Pantun Jenaka Duduk manis di bibir pantaiLihat gadis, aduhai tiada duaMasa muda kebanyakan santaiSudah renta sulit tertawa Sungguh baik asam belimbingTumbuh dekat limau lunggaSungguh elok berbini sumbingBiar marah tertawa juga Tetangga baru namanya RahmatPunya istri namanya CuaKakek cerita terlalu semangatGigi palsunya copot semua Ke SPBU membeli bensinBensin bagus di PangandaranMenahan diri agar tak bersinMalah kentut tak tertahankan Beli sabun di sebuah warungWarung baru milik SukiranDiam-diam menutup hidungBau kentut penuhi ruangan Tumbuh ilalang di semak-semakSemak-semak lalu dibersihkan The power of emak-emakSein ke kiri belok ke kanan Sore-sore bermain wayangSambil main memakan biskuitBanyak uang abang disayangAbang pailit di semprit peluit Beli baut beli sekrupBeli online dari Jombang Dua anak sudah cukup Dua istri masih kurang Limau perut di tepi rawaBuah dilanting belum masakSakit perut sebab tertawaMelihat kucing memakai bedak Jalan-jalan ke kota baruJangan lupa beli kain warna biruKalau cinta padakuKatakan saja I love you Buah belimbing kesukaan kalongLu kayak kambing pas lagi monyong Berakit-rakit ke huluBerenang-renang ketepianAyok berangkat ke penghuluDaripada cuman temenan Pantun Jenaka 4 Baris Mobil pickup mobil sedanMobil resmi mobil bodongAnda sopan kami seganAnda songong kami todong Ngetik hp pakai jempolHabis itu makan kesemekAda anak masih ngompolNgompol di kasur baunya apek Pagi-pagi minum teh hangatTeh sehat dicampur jamuWalau ketek bau menyengatAku setia di sampingmu Buah markisa buah srikayaOseng peria oseng genjerAda ibu berlagak kayaEmas di tangan berjejer-jejer Mau lebaran membayar zakatMembayar zakat ke Pak LutfiAwas kamu jangan dekat-dekatItu iler nempel di pipi Berangkat kerja setelah subuhTidak lupa menggosok gigiBersatu kita teguhBercerai kita ya nikah lagi Beli rendang di Kota PadangBeli soto di BrastagiKalau ada umur panjangBoleh kita menikah lagi Jalan-jalan ke CiledugMampir di masjid liat bedukLiat si badala sapi lagi dudukAne kirain setan buduk Tukang bangunan memegang pakuPakunya terbang terkena anginHati siapa tak galauMelihat gajah makan es lilin Burung terbang memakai topiTerbang ke awan seperti mimpiTertawa hati karena geliMelihat kuda asyik bernyanyi Beli kentang dibuat rujakBiar mantap dicampur sambalTidur terlentang tidak nyenyakTidur tengkurap ada yang mengganjal Jika sudah merasakan cinta Hati terasa berbunga-bungaKalau sudah terbawa suasanaSenyum sendiri seperti orang gila Masak ayam masak tumisIris tipis sampai habisSelasa malam hujan gerimisDompet tipis semakin kritis Pantun Jenaka Lucu Buah duku buah kedondongJangan sampai makan isinyaJadi orang jangan suka bengongNtar jadi kelihatan begonya Ke kota Medan makan durenLalu pergi ke danau TobaKalo situ merasa kerenPergi aja situ ke laut sana Jalan-jalan di pagi hariLiat banteng lagi kerokanEmang nasib awak iniUdah ganteng jadi rebutan Baju sobek jangan dibuangAmbil kain bisa ditambal Ngapain capek untuk berperangLebih baik rajin beramal Si Joni rambutnya berjambulSuka nongkrong di atas gentengBiar dibilang kurang gaulYang penting tetep ganteng Orang kaya bawa paluDipakai buat mukul buayaAduh saya jadi maluPasti situ lagi nyariin saya Orang kaya naik mobil SuzukiPulang rumah goyang kakiOrang miskin jalan kakiPulang rumah setengah mati Rumah Prancis berjendela kacaSalam manis buat yang baca Pergi ke pasar beli manggaPulang-pulang malah bawa jerukGimana ente bisa berbanggaBedain mangga sama jeruk aja gak bisa Main bola di SenayanMain futsal di KemangMaen bola menyehatkanMain futsal juga senang Setan merah setan itemJangan marah kalau demenKalo demen jangan diemYang diem tandanya cemen Kalau ada sumur diladangBolehlah kita menggosok gigiKalau anda di warung padangBolehlah kita ditraktir lagi Seperti yang kita ketahui, salah satu karya sastra lama yang terikat dengan rima bunyi akhir adalah pantun. Rima yang menjadi ciri khas pantun adalah bersajak ab-ab. Ini artinya, bunyi akhir di baris pertama harus sama dengan bunyi akhir di baris ke tiga. Kemudian bunyi akhir di baris ke dua harus sama dengan bunyi akhir di baris ke sebait pantun, memang gampang-gampang susah, karena kita harus mencari kata-kata yang memiliki bunyi akhir yang sama mirip. Seseorang yang pandai menyusun pantun, pastinya memiliki pembendaharaan kosa kata yang banyak. Nah, berikut ini, kami sajikan sederet pantun 4 baris yang memiliki pola rima sajak Bersajak ABAB Penuh Nasihat BijakDi bawah ini kami sajikan contoh-contoh pantun bersajak ab-ab yang mangandung nasihat bijak buat para pelajar untuk belajar lebih giat, menghormati guru, menyayangi orang tua, dan menghargai Depan rumah pohon mangga Sebelahnya ada pohon suji Jika ingin masuk surga Jangan lupa untuk Bunga indah mekar setangkup Warnanya ungu harum baunya Seribu teman tidaklah cukup Satu musuh banyak Hujan turun basahi ranting Ranting jatuh diinjak tupai Belajar itu sangatlah penting Agar cita-citamu bisa Masuk ke sungai injaklah batu Paku didapat jangan dibuang Orang pintar menjaga waktu Karena waktu adalah Ada burung tidur mendengkur Tidur pulas sayapnya patah Ibu-ibu bergulat di dapur Bapak-bapak mencari Kue lapis enak dimakan Baru dibeli di kota Banjar Masa kecil jangan disia-siakan Pergunakanlah untuk Asam kendis, asam gelugur Campur keduanya supaya lezat Menangis mayat di alam kubur Terkenang badan tak pernah Jika sempat pergi ke kota Jangan lupa untuk bertamu Dari pada bermain cinta Lebih baik mengejar Anak kancil ditangkap jin Induknya melompat ke atas peti Ketika kecil belajar rajin Sesudah besar senanglah Pulsa listrik beli di konter Konter unik jualan lontar Kalau ingin menjadi dokter Harus jadi anak yang Ke Sebatik pergi berburu Pulang-pulang bawa pepaya Anak baik menghormati guru Berbakti jua pada orang Tugu muda di Semarang Dari jauh terlihat jelas Rajin belajar sejak sekarang Biar tidak tinggal di Jalan-jalan ke Uluwatu Lihat kera di hutan lebat Sesama teman saling membantu Itulah tanda anak yang Bapak Bupati datang bertamu Datang sendiri ketika fajar Jika ingin mendapat ilmu Rajin-rajinlah dalam Sungguh indah bunga melati Setiap sore disiram mama Jadilah anak yang baik hati Berbagi senyum dengan Kereta datang setengah gerbong Angkut sebiji pohon kamboja Jika berilmu tak boleh sombong Apa lagi sering Burung pipit di atas lembu Terbang kemari indah terlihat Ayo bangkit dari tidurmu Sambut hari dengan Adik yang nakal bapaknya siapa Datang dengan wajah ditekuk Hari yang indah telah menyapa Jangan disambut dengan Mana ujung mana pangkal Tali panjang untuk mengukur Berangkat sekolah dengan tawakal Pulang ke rumah kita Kalau lelah haruslah rehat Kenang kembali bernostalgia Di dalam tubuh yang sehat Terdapat hati yang Lampu kecil berpijar-pijar Bawa sebentar masuk ke goa Bangun pagi menjelang fajar Sebelum belajar harus Main akrobat badannya lentur Gitar dipetik terasa kaku Hasrat belajar tak boleh luntur Selalu rajin membaca Sejuk dinginnya kota Cimahi Dua baju di dalam wadah Sujud syukur pada Ilahi Gunakan hidup untuk Obat apotik resepnya manjur Buat hilangkan kesemutan Sedari kecil berlatih jujur Kelak dewasa jadi Nasi dimakan terasa mentah Ubi dikukus bersama tebu Jadi anak jangan membantah Rajin membantu ayah dan Pagi hari ayam berkokok Datang pacar memukul pahat Ayo hindari yang namanya rokok Badan bugar jantung pun Air tajin dimakan kenari Burung elang terbangnya rendah Belajar yang rajin setiap hari Kelak hidupnya menjadi Nasi dicampur dengan bihun Masak sedikit enak rasanya Walaupun hidup seribu tahun Kalau tak sembahyang apa Kayu bakar dibuat arang Arang disimpan dalam lemari Jangan mudah salahkan orang Cermin muka lihat Ayam jantan di atas galah Induk ayam turun berkotek Belum mengerjakan PR sekolah Pagi-pagi ribut Batu pecah jatuh terbelah Buah kelapa dimakan tupai Minta maaf kalau bersalah Itulah tanda anak yang Gunung tinggi berbatu-batu Seru didaki bersama papa Jika kita diberi sesuatu Terima kasih jangan Pergi berbaris dengan sejajar Berbabris rapi sepatunya baru Jadi murid harus rajin belajar Disukai teman, disayangi Anak ayam belajar berkokok Suaranya mirip ayam jantan Anak kecil tak boleh merokok Nanti besar jadi Burung nuri, burung merpati Terbang tinggi jauh melayang Jika ingin terhibur hati Ingatlah Tuhan Maha Jualan di kota secangkir jamu Pergi ke pasar membeli puding Banyak harta miskin ilmu Bagai rumah tidak Rambut disisir saat berkaca Sebelum pergi mencari kedai Rajin berdoa rajin membaca Itu pertanda anak yang Masuk toko membawa kain Kain ungu buat pertapa Bila engkau banyak bermain Semua ilmu bisa Jalan-jalan mencari kerang Ikan bandeng tiada berduri Rajin belajar dari sekarang Untuk bekal di kemudian Kota Bandung kota kembang Sungguh jauh dari Papua Ayo menabung kita ke bank Sebagai bekal di usia Hutan lebat tumbuh sejajar Pergi ke sana sama komandan Siswa yang hebat rajin belajar Pasti bangga menjadi Ke apotek meminta obat Obat jamur untuk terapi Selamat belajar para sahabat Makan dulu biar makin Gigi cenut karena ompong Lihat uang tiada di saku Kalau kamu sedang bengong Lebih baik membaca Kain batik dipakai berburu Dekat kali ketemu buaya Anak baik menghormati guru Juga berbakti pada orang Tanah dibakar menjadi bata Buah semangka menjadi jamu Wahai ayah ibu tercinta Selamat malam dari Tuan raja pergi ke rawa Tangkap merpati dapatnya tekukur Awali belajar dengan berdoa Lalu akhiri dengan Kalau macan sudah mengaum Suaranya keras dan berirama Kalau ada ulangan umum Mari kita belajar Batu pecah jatuh terbelah Ada setan jangan ditoleh Minta maaf kalau bersalah Itulah tanda insan yang Tingkap papan kayu persegi Sampan sakat di Pulau Angsa Indah tampan karena budi Tinggi derajat karena Daun-daunan harus diramu Tuk obati semangat yang redup Sungguh-sungguhlah mencari ilmu Biar menjadi pegangan Kakak malas tak mau ikut Jalan jauh membuat lelah Meminta maaf janganlah takut Jikalau kita berbuat Terangnya bintang terlihat jelas Menjelang pagi tertutup kabut Bila sudah di dalam kelas Selalu tenang, janganlah Udara segar di waktu pagi Datang surya tak ada awan Anak baik suka berbagi Hati mulia sifatnya Bapak nelayan menangkap ikan Ikan ditumis dicampur rebung Uang jajan jangan dihabiskan Sisakan sedikit buat Gadis manis berbadan langsing Bibirnya merah amat merekah Rezeki ada untuk masing-masing Ambil secukupnya jangan Nasehat buat Anak-anak Bersajak AAAADalam penerapannya, sering kali kita juga menemukan bait pantun yang keempat barisnya memiliki rima yang sama. Dan ini tentunya mirip dengan Syair, yaitu bersajak aa-aa. Nah, untuk membandingkan pantun bersajak ab-ab dengan pantun aa-aa, maka Anda bisa membaca kumpulan pantun berikut kancil ditangkap jin Induknya melompat ke atas peti Ketika kecil belajar rajin Sesudah besar senanglah kotak dijadikan peti Peti diukur memakai lidi Jadilah anak yang baik hati Harus tahu membalas cerutu jangan dibuang Letakkan saja di atas papan Sekolah itu tempat berjuang Agar siap di masa kain buat dekorasi Kain dililit di atas duri Kalau bermain jangan emosi Teman pergi tinggal sawah harus diolah Padi berbuah dipanen Jamilah Ikut nasihat guru di sekolah Jangan malas dan suka mencangkul dengan giat Tanam jagung memakai tongkat Menuntut ilmu sepanjang hayat Dengan ilmu peroleh nanas di atas bangku Buah duku dibuat jamu Jangan malas membaca buku Karena buku sumber kurma di bukit cadas Rasanya enak, tidur pun pulas Rasa percuma berotak cerdas Jika dipakai berbuat mentah harus diolah Biar sedap terasa di lidah Belajar tidak mengenal lelah Niscaya akan mendapat layangan di tengah taman Duduk sendiri di atas tikar Saling sayang bersama teman Saat bermain jangan kayu buat selancar Main ke laut sebelum fajar Jangan dulu mikirin pacar Lebih baik fokus kemeja boleh dicicil Kemeja mewah buatan Brasil Banyak belajar di masa kecil Di waktu besar pasti bicara jangan ngelantur Apalagi saat bermain catur Jangan lelah belajar teratur Siapa tahu esok jadi tape enak rasanya Banyak dijual dekat bandara Murid pandai banyak ilmunya Kelak berguna buat lapis enak dimakan Baru dibeli di kota Banjar Masa kecil jangan disia-siakan Pergunakanlah untuk rawa lebat menangkap ikan Ikan disambar burung pelikan Negara hebat karena pendidikan Maka pemerintah harus dicuci harus dibilas Saat dijemur, diinjak unggas Jadi murid tak boleh malas Harus kerjakan semua liar badannya kurus Dikejar macan jalannya lurus Jika belajar tak pernah serius Masa depan takkan berdua tak dapat izin Harus bersama Abang Parmin Hidup disiplin dan juga rajin Masa depan pasti nian bukit cadas Tempat habitat para unggas Jadilah murid yang cerdas Selalu kerjakan setiap tugas. - Puisi lama merupakan puisi yang terikat dengan aturan-aturan khusus. Aturan tersebut berkaitan dengan jumlah kata dalam tiap barisan, jumlah baris, irama, serta rima. Ciri-ciri puisi lama Ciri-ciri puisi lama di antaranya Disampaikan dari mulut ke mulut Tidak diketahui siapa pengarangnya Gaya bahasanya tetap dan klise Terikat dengan jumlah baris dalam bait, jumlah suku kata, rima, dan irama. Dipengaruhi unsur tradisi atau adat istiadat Jenis-jenis puisi lama Dikutip dari buku Konsep Dasar Kesusastraan 2018 karya Rian Damariswa, berikut jenis-jenis puisi lama, yakni Pantun Pantun adalah bentuk puisi lama Indonesia yang terdiri dari emoat baris yang bersajak ab-ab atau aa-aa. Beberapa ciri-ciri pantun, yakni Pantun biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak ab-ab atau aa-aa Baris pertama dan baris kedua adalah sampiran Baris ketiga dan keempat merupakan isi Pantun berisi nasihat, lelucon, dan hiburan. Contoh pantun, yakni Setiap pagi bunga ku rangkai Di pot bunga agar terlihat mata Jangan kau suka membuang sampah ke sungai Nanti bisa meluap dan banjir akibatnya Burung merpati burung cendrawasih Hinggap di ranting rumah pak badu Bersama adik bertukar kasih Hidup bahagia tentram selalu Baca juga Unsur Bahasa dalam Puisi Mantra Mantra merupakan salah satu karya sastra Melayu yang isinya sering dianggap memiliki kekuatan gaib. Di mana kekuatan tersebut dapat menyembuhkan orang sakit atau mendatangkan marabahaya bagi orang lain. Beberapa ciri-ciri mantra yakni Mempunyai rima a-b-c-a-b-c atau a-b-c-d-a-b-c-d Bersifat lisan Terdapat perulangan Memiliki majas metafora Misterius Contoh dari mantra, seperti Sihir lontar pinang lontarTerletak di ujung bumiSetan buta jembalang tuaAku sapa tidak berbunyi Manunggaling Kawula GustiYa Murubing BumiSirku Sir Sang Hyang WidhiKinasih kang asih Seloka Seloka merupakan pantun dengan beberapa bait saling menyambung. Sering juga disebut oantun berantai. Baris pertama dan ketiga pada bait kedua menggunakna isi yang sama dengan baris kedua dan keempat dari bait pertama. Seloka berisi pepatah atau perumpamaan dengan pesan yang disampaikan dengan candaan, sindiran, atau ejekan. pantoum păn-to͞om′n. A verse form composed of quatrains in which the second and fourth lines are repeated as the first and third lines of the following quatrain.[French, printer's error in the first edition of Victor Hugo's Les Orientales 1829, which discussed the pantoum and began its popularization in French poetry for pantoun, from Malay pantun, quatrain with a deliberately indirect allusive connection between the first couplet and the last, pantoum, perhaps from Krama ceremonial form of Javanese in which words are phonetically deformed by adding nasals to the end of syllables, from Javanese pari, phrase, comparison, perhaps ultimately short for Sanskrit paribhāṣya-, thing to be stated, defined, or taught, from paribhāṣate, to explain, define pari-, around; see per in Indo-European roots + bhāṣate, to speak.]American Heritage Dictionary of the English Language, Fifth Edition. Copyright © 2016 by Houghton Mifflin Harcourt Publishing Company. Published by Houghton Mifflin Harcourt Publishing Company. All rights pænˈtuːm n Poetry prosody a verse form consisting of a series of quatrains in which the second and fourth lines of each verse are repeated as the first and third lines of the next[C19 via French from Malay pantun]Collins English Dictionary – Complete and Unabridged, 12th Edition 2014 © HarperCollins Publishers 1991, 1994, 1998, 2000, 2003, 2006, 2007, 2009, 2011, 2014

pantun 4 baris ab ab